Cara Menghitung Biaya Pokok Cetakan

Anda mungkin penasaran saat mendapatkan harga penawaran cetak yang berbeda-beda antara percetakan satu dan lainnya. Anda jadi khawatir percetakan yang sudah anda pilih terlalu banyak ambil untung atau mungkin bila terlalu murah nanti kualitas cetakannya tidak bagus atau terjamin.

Dengan mengetahui harga pokok biaya cetak, anda paling tidak bisa merasa aman dan nyaman dalam memutuskan suatu transaksi tidak saja murah dan tapi juga masuk akal bagi percetakan untuk menyelesaikan order yang akan dicetak.

Bagi percetakan sendiri anda bisa melihat ulang apakah struktur biaya anda mengikuti pola standard atau tidak.

Kaidah

Harga pokok adalah seluruh biaya yang dapat dihitung dengan uang untuk mendapatkan,mengerjakan,menyerahkan sampai pada penagihan dari suatu order. Kenapa harga pokok menjadi penting ? Ya, karena adanya persaingan, bertambahnya jumlah perusahaan percetakan, langganan menginginkan pelayanan cepat,kwalitas baik dan harga murah,adanya permainan harga bahan,kurangnya jumlah pesanan.

Harga pokok juga tidak boleh mengandung unsur keuntungan/beban yang lain dari batas yang dibuat,yaitu suatu beban yang merupakan keharusan/hal yang tidak mungkin dihindari dan harga pokok harus dapat diketahui sebelum proses produksi dimulai,sehingga jika seluruh biaya tadi dimasukan sebagai unsur harga pokok dan percetakan pada suatu waktu terpaksa menjual hasil produksinya dengan harga pokok,maka perusahaan tersebut akan dapat tetap berjalan tanpa mengalami gangguan.

Aspek

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung/mengkalkulasi suatu order cetakan antara lain ;

1. Bahan yang meliputi kertas,tinta,film,pelat,dll.

2. Biaya persiapan meliputi,setting,desain,layout,fotorepro,plate making,dll.

3. Ongkos cetak

4.Biaya penyelesaian meliputi,ongkos lipat,ongkos pengumpul,ongkos jahit benang/kawat,ongkos pekerjaan tangan misalnya memasang cover,ongkos memotong,dll

5. Pekerjaan pihak ketiga

6. Biaya expedisi/pengiriman

7. Prosentase keuntungan perusahaan

8. Pajak penjualan.

Menghitung kertas

1. Cara menghitung kertas ukuran Double Royal 650x1000mm dipotong ukuran folio;

(650 x 1000) / (215 x 330) = 9 sheet

Didalam menghitung kebutuhan kertas,biasanya sudah termasuk spare/insheet yaitu kelebihan kertas dari jumlah order cetakan untuk menghindari kekurangan oplag yang disebabkan oleh penyetelan/cari warna pada mesin cetak produksi atau pada saat penyelesaian/penjilidan.Jumlah spare/insheet masing-masing tergantung kebijakan perusahaan percetakan masing-masing,biasanya antara 2-7% (tergantung proses produksinya).

2. Kadangkala kita juga dapat membeli kertas bukan dalam lembaran plano,tetapi dalam kilogram yang biasanya untuk kapasitas lebih besar dan lebih murah. Rumusnya adalah;

(Jumlah lembar kertas x panjang x lebar x berat gr/m2) / 10.000

Menghitung tinta

Rumus menghitung pemakaian tinta adalah;

(A x O x D x V x P x I) / 10.000 = … gram tinta.

A = Jumlah kali cetak

O = Luas catak dalam centimeter

D = Tehnik Cetak

V = Acuan Cetak

P = Paper/kertas

I = Ink/Tinta

Tehnik Cetak (D);

Cetak Offset = 1,1

Cetak dalam = 1,8

Cetak Tinggi = 1,4

Acuan Cetak (V):

Diapositif = 0,8

Raster = 0,4

Blok penuh = 1,0

Tabel = 0,4

Tabel dengan teks = 0,5

Kertas (P) :

Art paper = 1,0

Imitasi = 1,2

HVS = 1,4

HHI = 1,5

Koran = 1,8

Carton = 2,0

Coated = 0,9

 

Tinta (I) :

Hitam = 1,0

Biru tua = 1,2

Kuning = 1,3

Cyan = 1,4

Magenta = 1,4

Hijau tua = 1,7

Hijau muda = 1,5

Yellow = 1,3

Putih = 2,0

Kuning tua = 1,8

Menghitung biaya persiapan cetak

Perusahaan dalam menghitung biaya setting / desain, film, plate, ongkos cetak, jilid, jahit, lem dan biaya pihak ketiga lainnya berpatokan pada misalnya (1) biaya setting Rp.7500,-/lembar A4, (2) biaya film B/W atau Full colour Rp.25,-/centimeter, (3) biaya plate ukuran Folio (mesin TOKO) Rp.9.000,- ukuran Doble Folio (GTO) Rp.25.000,-, (4) biaya/ongkos cetak mesin TOKO Rp.15.000,-/3 Rim,atau mesin GTO 52 Rp.90.000,-/3 Rim, (5) biaya jilid lem panas Rp.10,-/centimeter, (6) biaya potong akhir Rp.500,-/kilogram dan sebagainya.

Biaya Gudang

Yang termasuk biaya gudang adalah gaji karyawan bagian gudang,pemeliharaan dan perbaikan gudang,biaya tempat dan biaya umum yang dibebankan kebagian gudang.Besarnya prosentase biaya gudang diperoleh dengan cara memperbandingkan biaya gudang yang keluar dalam satu tahun.

(Biaya gudang) / (Nilai barang yang keluar dalam satu tahun) X 100%

Contoh : Percetakan “ x” memiliki gudang diperkirakan dalam tahun 2000 akan mengisi bahan baku/penolong senilai Rp.2.500.000,-,kebetulan bahan tersebut habis terpakai untuk melayani oerder cetakan pada tahun tersebut,biaya gudang dalam satu tahun Rp.125.000,-.Berapa persenkah biaya gudang yang harus diperhitungkan?

(125.000) / (2.500.000) X 100% = 5%

Biaya Expedisi/pengiriman

Yaitu biaya pengiriman barang jadi dari percetakan ke konsumen yang menjadi biaya tambahan setiap barang cetakan guna menutupi biaya yang dikeluarkan oleh bagian expedisi. Yang termasuk biaya expedisi adalah biaya pengepakan, pengiriman, karyawan bagian expedisi, biaya tidak langsung (bensin,pelumas dll). Besarnya prosentase biaya expedisi dihitung dengan cara memperbandingkan antara biaya expedisi dengan jumlah biaya produksi dalam satu tahun,yang masih dalam wilayah operasional perusahaan.dan apabila pengiriman jauh atau luar daerah biaya dapat dihitung tersendiri.

Contoh : Tahun 2000 jumlah biaya produksi percetakan “x” diperkirakan mencapai Rp.4.680.000,- dan biaya expedisi pada tahun tersebut Rp.180.000,- maka prosentase biaya expedisi adalah :

(180.000) / (4.680.000 – 180.000) x 100 % = 4 %