Proses Finishing dan Penjilidan Pada Percetakan

Di MahaMeru Bali Printing, finishing pencetakan mengacu pada semua aktivitas yang dilakukan pada bahan cetak setelah dilakukan proses cetak. Proses Binding serta penjilidan, dan proses dekoratif seperti hot print, embossing dan laminating. Finishing bisa berupa: proses in-line – yang berarti unit yang terpasang pada akhir mesin cetak melakukan operasi finishing. Proses off-line – yang berarti pencetakan dan finishing benar-benar dilakukan dengan proses terpisah tahap demi tahap.

Gambaran di bawah ini berisi proses finishing :

Proses Pemotongan Cetakan

mesin potong kertas

 

Stok kertas mungkin perlu dipotong atau dipangkas lebih dari satu kali selama produksi pencetakan dilakukan :

  • Ukuran kertas yang terlalu besar perlu potong dan di sisir sesuai dengan ukuran area mesin sebelum dicetak pada mesin cetak offset maupun digital.
  • Bila banyak halaman cetak digabungkan pada satu produk cetakan seperti buku, lembar tersebut harus dipotong ulang setelah dilakukan pencetakan.
  • Lembaran mungkin perlu disisir agar sesuai dengan mesin lipat atau peralatan penjilidan lainnya.
  • Untuk buku, pemotongan sering dilakukan dengan mesin potong kusus. Pemotongan dan pemangkasan biasanya dilakukan dengan menggunakan pemotong guillotine. Setumpuk lembaran diletakkan di atas tempat pemotong dan pisau baja memotongnya pada posisi yang diinginkan.

 

Proses Lipat

mesin lipat kertas

Untuk majalah, buku dan lembaran besar perlu dilipat. Jenis pekerjaan lain memerlukan lipatan paralel di mana dua atau lebih lipatan yang berorientasi pada arah yang sama. Hal ini biasanya dilakukan untuk selebaran atau brosur.
Ada dua jenis mesin lipat yang umum: folder pisau, juga dikenal sebagai folder sudut kanan, dan folder gesper. Pada umumnya folder pisau digunakan untuk persediaan yang lebih berat, sedangkan folder gesper digunakan untuk jenis kertas yang lebih ringan.

Mengumpulkan Lembaran dalam satu Set Buku

Proses ini melibatkan penempatan (dilipat) pada urutan yang benar sesuai dengan halaman buku.  Mesin pengumpul memiliki hingga tiga puluh slot yang bekerja secar manual maupun otomatis.  Mesin kemudian mengumpulkan tiap lembaran menjadi satu set kesatuan buku. Mesin semacam itu juga bisa memiliki fungsi penjilidan staples tengah untuk lipat .

 

Binding

jenis penjilidan

Ada banyak cara untuk menjilid lembaran dalam satu kesatuan. Berikut adalah teknik yang paling umum digunakan :

  • Perfect binding : Halaman dipasang pada penutup atau tulang belakang dengan menggunakan lem panas / Hot Glue. Proses ini digunakan untuk jenis buku paperback, majalah, buku panduan dan jurnal.
  • Staples Saddle-stitching : Halaman dijilid dengan menggunakan staples pada bagian tengah buku untuk selanjutnya dapat dilipat. Teknik penjilidan staples ini biasa digunakan untuk Booklet, majalah, buletin, katalog kecil atau jenis buku dengan jumlah halaman terbatas.
  • Jahit Benang : Penjilidan dengan benang untuk menjahit lembaran kertas menjadi satu kesatuan blok buku. Hal ini sering dilakukan bersamaan dengan penggunaan lem sebagai perekat tambahan. Jenis jahit benang digunakan untuk buku hardcover dengan jumlah halaman sangat banyak. Setelah itu penutup buku dilekatkan dengan menggunakan teknik yang disebut case binding. Seperti halnya pengikat kawat, ada dua jenis benang penjahit
  • Comb Binding : Penjilidan dengan spiral bahan plastik dimasukkan ke dalam lembaran yang telah diberi lobang sesuai dengan ukuran spiral.  Jenis jilid ini sering digunakan untuk jenis buku laporan dan presentasi.
  • Wire Spiral Binding : Penjilidan dengan Spiral bahan Kawat. Prosenya sama seperti comb binding. Penjilidan kawat spiral biasanya digunakan untuk notebook, hardcover book. dsb.
  • Tape Binding : Jenis penjilidan dengan menggunakan isolasi pada bagian atas dan bawah cover, yang sebelumnya buku di lakukan staples binding samping. Jenis ini umumnya untuk lembaran laporan dsb.